Sumpah,,,gue bukan termasuk pada aliran wanita-wanita anti pernikahan. Gue mau kok dinikahi,terlebih dikawini. Masalahnya adalah,hanya ada tiga pria belakangan ini sering gue temui 1.Pria single yang bukan idaman 2.Pria idaman yang bukan single 3.Pria idaman penyuka pria idaman yang lainnya Belakangan,kepercayaan gue terhadap sebuah hubungan adalah mengenai apakah rasa yang sama akan tetep ada ya kalau akhirnya kami memilih terus menghabiskan waktu berdua.sampai mati. Itulah hidup,tolol. You have to fix it. Sahabat gue lebih memilih untuk memberi jawabannya. Jawaban yang bukan jawaban kan itu? Tapi udahlah,mungkin gue cuma mau terus mempertahankan eksistensi gue di dunia blog dengan memposting tulisan ini. Atau juga gue sedang menikmati usia dua puluhan ini dengan segala macam kebimbangannya. Yeah,they called it ”twenty something crisis” keren ya?
"Kamu ingat beberapa hari yang lalu aku berbicara tentang bagaimana aku akan menamai anak-anak ku nanti? tentang berapa jumlah mereka? tentang bagaimana warna rumah itu?" "For sure. Kamu begitu excited,aku ga bisa lupa." "Ada yang ingin kusampaikan.." "Apa?" "Aku sudah kirim satu email,,bukalah!"
Email itu berisi foto-foto. Seoranmg Wanita yang sanagt wanita dan anak-anak.
"Aku minta maaf. Yang aku ceritakan kemarin itu mereka" "Kenapa bohong?" "Aku ingin tetap ngobrol sama kamu" "No,problem .Aku tidak marah. Mari berteman" "Aku tidak mau,nona" "Lho,kenapa lagi rupanya?" "Aku tau,aku tidak akan kuat akan kamu" "Bahkan tidak untuk sesekali berbicara saja?" "Senyum kamu,isi kepala kamu. Aku bisa jadi jahat pada mereka. Aku pergi ya. Pamit"
Betapa pria ini menghargaiku juga keluarganya. Dan yang terpenting,dia menghargai diri nya sendiri. Seseorang yang terlalu inspiratif untuk dilupakan.
Ada yang hilang ketika gue menonton 50 first date untuk ke-seribu (not literally of course) kalinya.
Drew Barymore masih sama awesome nya,Adam Sandler masih sama menggemaskannya. Film ini masih menghasilkan hormon (gue lupa nama nya tapi yang dimaksudkan adalah : hormon yang dapat menimbulkan rasa senang atau bahagia,hormon ini juga dihasilkan ketika kita makan coklat atau bercinta atau makan coklat sambil bercinta).
Yang hilang itu adalah -mungkin kurang lebih bisa disebut sebagai- kesenangan menonton. Karena gue mulai memikirkan kerasionalitasan cerita.
Apa ada rasa cinta yang bahkan membuat pria yang takut berkomitmen ini membatalkan kepergian berlayar yang sudah dirancang satu tahun yang lalu karena tiba-tiba jatuh cinta dengan wanita yang mengira setiap hari adalah hari Selasa. Apa benar ada perasaan sedahsyat itu? Apa iya perlu waktu hanya segitu untuk membuat orang benar-benar ingin tetap “tinggal” ? Masa sihbisa ada perasaan setulus itu ketika kita sudah bertambah dewasa? Ketika saat bukan hanya urusan perasaan apalagi cinta-cintaan.
Ah,gue tidak terlalu senang mengetahui bahwa gue mulai tidak menikmati sebuah film as it self. Bahwa gue mulai meragukan keindahan romansa nya. Ketika gue mulai merasa itu terlalu dongeng. Rasanya gue seperti orang yang negatife.
Tapi ya sudahlah,,,ini pastilah karena gue sudah mulai tambah usia.
Kemarin dulu sahabat gue bilang : “Kan semakin tua,kita semakin sulit untuk tertawa,Don.”
Entah lah,ada apa pada telapak tanganmu itu…aku selalu bahagia bila ia mengusapku..dimanapun itu. Kamu tau soft ice cream yang dikasih melting chocolate dan taburan almond? Beuh…nikmat,tapi hebatnya,masih kalah dengan kenikmatan lidahmu di langit-langit mulutku. Aku selalu tertawa,terkikik kegelian penuh manja,,,dan aku tentu saja sengaja melakukannya,biar kamu gemes.Agar kamu selalu menggelitiki pinggangku lembut seperti ini. Ah,,intinya,kamu selalu lebih indah.dari siapapun dari apapun.
“ Lalu,kenapa kamu pergi? “ Tanyamu. “ Apa salahku, manis ? “ Tanyamu. Lagi.
Salahmu karena tidak pernah salah. Salah sendiri kamu begitu sempurna. Aku takut,tampan. Mencintaimu mungkin saja membuat aku sanggup membunuh,atau meracuni kalau aku tak punya nyali. Kalau mencintaimu hanya membuatku masuk penjara. Maka aku berhenti.
Aku sibuk hari ini. Kesana kemari,mencari-cari. Disusut laci,lemari,di bawah kasur,diatas langit-langit kamarku. Cemas dan keringat dingin. Takut kalau-kalau hilang. Ah,,dasar pelupa!!! .Tenang saja lah. Kamu kan ada disini.Di dalam hatiku.
