Ada yang hilang ketika gue menonton 50 first date untuk ke-seribu (not literally of course) kalinya.
Drew Barymore masih sama awesome nya,Adam Sandler masih sama menggemaskannya. Film ini masih menghasilkan hormon (gue lupa nama nya tapi yang dimaksudkan adalah : hormon yang dapat menimbulkan rasa senang atau bahagia,hormon ini juga dihasilkan ketika kita makan coklat atau bercinta atau makan coklat sambil bercinta).
Yang hilang itu adalah -mungkin kurang lebih bisa disebut sebagai- kesenangan menonton. Karena gue mulai memikirkan kerasionalitasan cerita.
Apa ada rasa cinta yang bahkan membuat pria yang takut berkomitmen ini membatalkan kepergian berlayar yang sudah dirancang satu tahun yang lalu karena tiba-tiba jatuh cinta dengan wanita yang mengira setiap hari adalah hari Selasa. Apa benar ada perasaan sedahsyat itu? Apa iya perlu waktu hanya segitu untuk membuat orang benar-benar ingin tetap “tinggal” ? Masa sihbisa ada perasaan setulus itu ketika kita sudah bertambah dewasa? Ketika saat bukan hanya urusan perasaan apalagi cinta-cintaan.
Ah,gue tidak terlalu senang mengetahui bahwa gue mulai tidak menikmati sebuah film as it self. Bahwa gue mulai meragukan keindahan romansa nya. Ketika gue mulai merasa itu terlalu dongeng. Rasanya gue seperti orang yang negatife.
Tapi ya sudahlah,,,ini pastilah karena gue sudah mulai tambah usia.
Kemarin dulu sahabat gue bilang : “Kan semakin tua,kita semakin sulit untuk tertawa,Don.”